Berita
Paguyangan
Kecelakaan terjadi saat truk sarat muatan mengalami rem blong sehingga meluncur kencang masuk areal parkir Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu sekitar pukul 12.00 WIB, Senin, 10 Desember 2018, 4 orang meninggal dunia. Sementara itu beberapa bulan sebelumnya, Minggu 20 Mei 2018, truk yang bermuatan gula selepas flyover Kretek mengalami rem blong menabraki motor, mobil dan kemudian konter ponsel. Sebelas orang tewas akibat kecelakaan yang terjadi di desa Jatisawit, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, sekitar pukul 17.00 WIB itu. Kecelakaan lain juga sering terjadi di tempat yang sama. Dengan alasan yang hampir serupa yaitu rem yang tidak berfungsi ditambah jalan yang menurun dari arah Fly Over Kretek tersebut..
Memang perlu penelusuran yang lebih mendalam mengenai penyebab terjadinya kecelakaan-kecelakaan tersebut. Akan tetapi melihat dari kontur dan kondisi jalan yang memang berupa turunan cukup panjang, apalagi jika ditambah flyover maka jalur darurat khusus penyelamat apabila terjadi rem blong adalah suatu fitur yang wajib ada. Sesuai perkembangan memang akhirnya setelah terjadi kecelakaan yang dijelaskan diatas dan sempat ada demo dari warga sekitar flyover, pihak terkait membuat satu jalur penyelamat di parkiran bekas terminal lama Bumiayu. Akan tetapi jika diamati jalur penyelamat ini perlu ada penyesuaian karena jalan menuju jalur penyelamat jika diambil dari jalan raya masih berupa belokan yang mana akan menyulitkan kendaraan yang pada gilirannya membutuhkan jalur penyelamat ini. Akses jalan pun belum diratakan dan diaspal dari jalan raya dan juga untuk visibilitas masih tertutup oleh bangunan di sebelahnya. Sesuai perkembangan kemudian dibuatlah jalur penyelamat tidak jauh dari flyover Kretek atau sebelah selatan dari jalur penyelamat yang pertama. Jalur penyelamat yang kedua ini dibuat sesuai dengan ketentuan. Seperti jalan dari jalur utama sudah diaspal dan lumayan lurus. Visibilitas juga sangat tinggi karena tidak tertutup bangunan disebelahnya. Meskipun masih ada kekurangan yaitu lampu penerangan maupun tanda-tanda glow in the dark ketika malam hari masih belum tersedia.
Seperti dikatakan di awal, jalur penyelamat yang kedua pulalah yang berhasil digunakan oleh pengemudi truk yang mengalami rem blong untuk menghentikan laju kendaraannya. Entah apa yang terjadi apabila truk yang blong tadi tetap melaju di jalanan. Bukan tidak mungkin kecelakaan seperti kejadian diatas akan terjadi. Upaya preventif memang harus dilakukan selain upaya lain seperti pemeriksaan terhadap kondisi kendaraan dan muatan secara berkala. Banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Mulai dari faktor pengemudi, kendaraan, muatan sampai dengan faktor jalan. Jalur penyelamat mungkin salah satu upaya preventif menyiasati kontur jalan yang berupa turunan.
Pemeliharaan juga wajib dilakukan pada jalur penyelamat ini. Visibilitas menjadi hal yang perlu dipelihara. Pepohonan dan bangunan di sekitar jalur jangan sampai menutupi jalur sehingga memudahkan pengemudi melihat jalur penyelamat. Lampu atau tanda dan rambu harus selalu dirawat. Yang kedua adalah pasir dan atau material lain didalam jalur penyelamat harus secara rutin dijaga agar tidak padat. Karena material ini yang berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan. Biasanya jalur penyelamat ada yang menggunakan pasir atau batu kecil/gravel yang ditumpuk sedemikian rupa didalam jalur penyelamat yang berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan.
Yang tidak kalah penting adalah akses menuju jalur penyelamat ini harus bebas hambatan. Sering ditemui kendaraan yang parkir di akses jalan jalur penyelamat. Mungkin ketika keadaan darurat hal ini diperbolehkan. Akan tetapi sebenarnya parkir di akses menuju jalur penyelamat adalah hal yang sangat berbahaya karena akan menutup jalur bagi kendaraan yang benar-benar membutuhkan jalur penyelamat. Jangan sampai ketidaktahuan dan ego satu pengendara sampai menimbulkan malapetaka. Meskipun sebenarnya jalur penyelamat pun tidak akan berguna apabila malapetaka sudah menjadi takdir dari Yang Maha Kuasa. DES/
Fly Over Kretek akhirnya mempunyai Jalur Penyelamat
Hari ini Senin, tanggal 2 September 2019 menjadi hari yang bersejarah bagi jalur penyelamat di sebelah utara Fly over Kretek Paguyangan. Jalur khusus yang memang difungsikan untuk “menangkap” kendaraan terutama kendaraan berat yang mengalami rem blong ketika melewati turunan setelah fly over Kretek.
Dibangunnya jalur penyelamat di jalan tersebut bukan tanpa alasan. Di lokasi dibangunnya jalur khusus penyelamat memang terkenal daerah rawan kecelakaan terutama akibat rem blong. Tercatat sudah setidaknya terjadi lebih dari 2 kali rem blong yang melibatkan kendaraan berat yang menimbulkan korban jiwa.
Dibangunnya jalur penyelamat di jalan tersebut bukan tanpa alasan. Di lokasi dibangunnya jalur khusus penyelamat memang terkenal daerah rawan kecelakaan terutama akibat rem blong. Tercatat sudah setidaknya terjadi lebih dari 2 kali rem blong yang melibatkan kendaraan berat yang menimbulkan korban jiwa.
Jalur Penyelamat
Kecelakaan terjadi saat truk sarat muatan mengalami rem blong sehingga meluncur kencang masuk areal parkir Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu sekitar pukul 12.00 WIB, Senin, 10 Desember 2018, 4 orang meninggal dunia. Sementara itu beberapa bulan sebelumnya, Minggu 20 Mei 2018, truk yang bermuatan gula selepas flyover Kretek mengalami rem blong menabraki motor, mobil dan kemudian konter ponsel. Sebelas orang tewas akibat kecelakaan yang terjadi di desa Jatisawit, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, sekitar pukul 17.00 WIB itu. Kecelakaan lain juga sering terjadi di tempat yang sama. Dengan alasan yang hampir serupa yaitu rem yang tidak berfungsi ditambah jalan yang menurun dari arah Fly Over Kretek tersebut..
Penyebab Kecelakaan
Memang perlu penelusuran yang lebih mendalam mengenai penyebab terjadinya kecelakaan-kecelakaan tersebut. Akan tetapi melihat dari kontur dan kondisi jalan yang memang berupa turunan cukup panjang, apalagi jika ditambah flyover maka jalur darurat khusus penyelamat apabila terjadi rem blong adalah suatu fitur yang wajib ada. Sesuai perkembangan memang akhirnya setelah terjadi kecelakaan yang dijelaskan diatas dan sempat ada demo dari warga sekitar flyover, pihak terkait membuat satu jalur penyelamat di parkiran bekas terminal lama Bumiayu. Akan tetapi jika diamati jalur penyelamat ini perlu ada penyesuaian karena jalan menuju jalur penyelamat jika diambil dari jalan raya masih berupa belokan yang mana akan menyulitkan kendaraan yang pada gilirannya membutuhkan jalur penyelamat ini. Akses jalan pun belum diratakan dan diaspal dari jalan raya dan juga untuk visibilitas masih tertutup oleh bangunan di sebelahnya. Sesuai perkembangan kemudian dibuatlah jalur penyelamat tidak jauh dari flyover Kretek atau sebelah selatan dari jalur penyelamat yang pertama. Jalur penyelamat yang kedua ini dibuat sesuai dengan ketentuan. Seperti jalan dari jalur utama sudah diaspal dan lumayan lurus. Visibilitas juga sangat tinggi karena tidak tertutup bangunan disebelahnya. Meskipun masih ada kekurangan yaitu lampu penerangan maupun tanda-tanda glow in the dark ketika malam hari masih belum tersedia.
Upaya Preventive
Seperti dikatakan di awal, jalur penyelamat yang kedua pulalah yang berhasil digunakan oleh pengemudi truk yang mengalami rem blong untuk menghentikan laju kendaraannya. Entah apa yang terjadi apabila truk yang blong tadi tetap melaju di jalanan. Bukan tidak mungkin kecelakaan seperti kejadian diatas akan terjadi. Upaya preventif memang harus dilakukan selain upaya lain seperti pemeriksaan terhadap kondisi kendaraan dan muatan secara berkala. Banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Mulai dari faktor pengemudi, kendaraan, muatan sampai dengan faktor jalan. Jalur penyelamat mungkin salah satu upaya preventif menyiasati kontur jalan yang berupa turunan.
Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan juga wajib dilakukan pada jalur penyelamat ini. Visibilitas menjadi hal yang perlu dipelihara. Pepohonan dan bangunan di sekitar jalur jangan sampai menutupi jalur sehingga memudahkan pengemudi melihat jalur penyelamat. Lampu atau tanda dan rambu harus selalu dirawat. Yang kedua adalah pasir dan atau material lain didalam jalur penyelamat harus secara rutin dijaga agar tidak padat. Karena material ini yang berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan. Biasanya jalur penyelamat ada yang menggunakan pasir atau batu kecil/gravel yang ditumpuk sedemikian rupa didalam jalur penyelamat yang berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan.
Akses Jalur Penyelamat
Yang tidak kalah penting adalah akses menuju jalur penyelamat ini harus bebas hambatan. Sering ditemui kendaraan yang parkir di akses jalan jalur penyelamat. Mungkin ketika keadaan darurat hal ini diperbolehkan. Akan tetapi sebenarnya parkir di akses menuju jalur penyelamat adalah hal yang sangat berbahaya karena akan menutup jalur bagi kendaraan yang benar-benar membutuhkan jalur penyelamat. Jangan sampai ketidaktahuan dan ego satu pengendara sampai menimbulkan malapetaka. Meskipun sebenarnya jalur penyelamat pun tidak akan berguna apabila malapetaka sudah menjadi takdir dari Yang Maha Kuasa. DES/
Via
Berita
Posting Komentar