Bumiayu
Kolom Penulis
Lapangan Pendawa Pada waktu itu…
Lebaran tahun 2019, seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang tentu pulang kampung. Saya pun tentu sudah jauh-jauh hari memesan tiket agar bisa berlebaran di kampung halaman Bumiayu. Salah satu orang melakukan cuti pulang kampung yakni bersilaturahmi, baik itu kepada saudara, tetangga, ataupun teman sejawat. Karena hakikinya kita manusia adalah makhluk (red: sesuatu yang dijadikan atau yang diciptakan oleh Tuhan) sosial.
Silaturahmi
Saya agak lupa harinya, tapi masih ingat itu adalah malam hari. Saya berkumpul atau mari kita sebutnya bersilaturahmi bersama teman-teman sejawat dan seperjuangan. Malam itu kita bersendau gura, bercerita masa lampau bahkan merencanakan sesuatu untuk masa depan. Sambil menghabiskan jajanan gorengan mendoan (red:makanan siap saji dengan cara digoreng diatas minyak panas namun dengan hasil yang tidak terlalu matang) made in Paijin. Biasanya ditemani Fanta rasa strobery yang warna merah itu. Sempat kita beli Fanta yang sudah mempunyai tanggal kadaluarsa yang telah lewat. Asyem, sing tuku ora titen kiye!!!
Tidak terasa dinginnya angin malam saat itu sudah mulai merasuk direlung hati ini, ups maksudnya menusuk ke tulang-tulang. Tapi kami masih asik dengan banyolan dan renyahnya mendoannya Paijin yang sudah melegenda dari zaman penulis masih duduk dibangku SMA. Racikan bumbu mendoannya yang diolah Paijin ini tidak se-exclusive Chef Marinka yang ditambah lekukan bodynya yang aduhai, namun racikan dari hati dan dedikasinya beliau (Paijin) dalam memanjakan lidah customer malam yang biasanya ramai diisi oleh anak muda. Dan sudah terbukti racikan resep mendoan Paijin awet melalui berbagai generasi. Tadinya sih mau beli sate ayam samping kantor polisi, untuk camailannya cuman sudah terasa agak kenyangan.
Akhirnya kita putuskan untuk mengakhiri obrolan dan banyolan untuk malam ini, dan bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Tidak lama setelah berjabat tangan, kami semuapun melangkah ke motor masing-masing lalu menghidupkan motor dan pulanglah kami ke rumah. Saat itu saya pulang melewati pasar Kalierang sebelah Kantor Polisi, dan melewati Lapangan Pendawa. Suasana malam itu ada beberapa orang bersliweran tapi tidak banyak. Tidak lama, saya mendengar suara anak kecil memanggil nama saya. Sejenak saya berhenti sebentar, tengok kanan dan tengok kiri tidak ada siapa-siapa. Hanya ditemani cahay lampu yang remang-remang kebetulan didaerah situ. Saya posisi masih berdiri disepeda motor, belum berani melangkahkan kaki ini untuk mencari sumber suaranya. Kurang lebih sekitar 5 menit, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke rumah. Sesampainya di rumah, saya berdiam diri saja dijadikan rahasia pribadi semoga selalu dalam lindunganNya.
Itu saja yang bisa saya share pengalaman tengah malam di kampung saya, terimakasih sudah menjadi diary online saya untuk ndopok team dan semoga selalu bisa mengudara didunia Maya selamanya. Aamiin…
Lapangan Pendawa tiba-tiba ada yang manggil aku
Lapangan Pendawa Pada waktu itu…
Lebaran tahun 2019, seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang tentu pulang kampung. Saya pun tentu sudah jauh-jauh hari memesan tiket agar bisa berlebaran di kampung halaman Bumiayu. Salah satu orang melakukan cuti pulang kampung yakni bersilaturahmi, baik itu kepada saudara, tetangga, ataupun teman sejawat. Karena hakikinya kita manusia adalah makhluk (red: sesuatu yang dijadikan atau yang diciptakan oleh Tuhan) sosial.
Silaturahmi
Saya agak lupa harinya, tapi masih ingat itu adalah malam hari. Saya berkumpul atau mari kita sebutnya bersilaturahmi bersama teman-teman sejawat dan seperjuangan. Malam itu kita bersendau gura, bercerita masa lampau bahkan merencanakan sesuatu untuk masa depan. Sambil menghabiskan jajanan gorengan mendoan (red:makanan siap saji dengan cara digoreng diatas minyak panas namun dengan hasil yang tidak terlalu matang) made in Paijin. Biasanya ditemani Fanta rasa strobery yang warna merah itu. Sempat kita beli Fanta yang sudah mempunyai tanggal kadaluarsa yang telah lewat. Asyem, sing tuku ora titen kiye!!!
Tidak terasa dinginnya angin malam saat itu sudah mulai merasuk direlung hati ini, ups maksudnya menusuk ke tulang-tulang. Tapi kami masih asik dengan banyolan dan renyahnya mendoannya Paijin yang sudah melegenda dari zaman penulis masih duduk dibangku SMA. Racikan bumbu mendoannya yang diolah Paijin ini tidak se-exclusive Chef Marinka yang ditambah lekukan bodynya yang aduhai, namun racikan dari hati dan dedikasinya beliau (Paijin) dalam memanjakan lidah customer malam yang biasanya ramai diisi oleh anak muda. Dan sudah terbukti racikan resep mendoan Paijin awet melalui berbagai generasi. Tadinya sih mau beli sate ayam samping kantor polisi, untuk camailannya cuman sudah terasa agak kenyangan.
Waktunya Pulang
Jam sudah menunjukan pukul 23:55 WIB, dan terlihat beberapa kawan sudah memandangi jam dan HP nya masing-masing. Ya karena hampir dari kita sudah berkeluarga, jadi barang tentu sudah ada yang menunggu di Rumah. Betulkan bapak-bapak?Akhirnya kita putuskan untuk mengakhiri obrolan dan banyolan untuk malam ini, dan bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Tidak lama setelah berjabat tangan, kami semuapun melangkah ke motor masing-masing lalu menghidupkan motor dan pulanglah kami ke rumah. Saat itu saya pulang melewati pasar Kalierang sebelah Kantor Polisi, dan melewati Lapangan Pendawa. Suasana malam itu ada beberapa orang bersliweran tapi tidak banyak. Tidak lama, saya mendengar suara anak kecil memanggil nama saya. Sejenak saya berhenti sebentar, tengok kanan dan tengok kiri tidak ada siapa-siapa. Hanya ditemani cahay lampu yang remang-remang kebetulan didaerah situ. Saya posisi masih berdiri disepeda motor, belum berani melangkahkan kaki ini untuk mencari sumber suaranya. Kurang lebih sekitar 5 menit, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke rumah. Sesampainya di rumah, saya berdiam diri saja dijadikan rahasia pribadi semoga selalu dalam lindunganNya.
Itu saja yang bisa saya share pengalaman tengah malam di kampung saya, terimakasih sudah menjadi diary online saya untuk ndopok team dan semoga selalu bisa mengudara didunia Maya selamanya. Aamiin…
Via
Bumiayu
Posting Komentar