Bumiayu
Opini
Becak, kendaraan yang sudah mulai terlupakan
Ngadiman bukan salah satu orang yang beranjak dewasa dari keluarga ekonomi tinggi, namun Ngadiman merasakan indahnya berbagi rezeki dengan tukan becak ketika masih duduk dibangku TK. Mas Ngadiman tak ayal menaiki Becak ketika mau pulang kerumah, karena memang tidak dijemput oleh orang tua. Mas ngadiman harus dewasa, jika ada sedikit uang ya mbecak, kalau ora duwe duit ya mlampah gitu.
Mang Said panggilan akrab mas Ngadiman buat tukang becak langganan. Mang Said ini sering mangkal didekat sekolahan saya sehingga beliau inilah yang menantarkan saya sampai ke rumah dengan selamat. Nama becak semakin sayup-sayup terdengan dengan adanya jasa ojek online dan murahnya kredit motor yang ditawarkan oleh jasa asuransi ataupun dealer roda dua tersebut.
Meskipun masih sering terlihat sliwar-sliwer di jalanan Bumiayu, akan tetapi mungkin sudah semakin jarang orang menggunakan. Para pedagang di pasar salah satunya yang masih menjadi pengguna setia. Keleluasan jumlah muatan dan ongkos angkutnya menjadi alasan utama. Muatan sayuran dan kelapa contohnya, satu kol ( colt) atau pikep ( pick up), paling hanya membutuhkan dua kali balen.
Becak, dulunya salah satu alat transportasi yang lumayan berperan dalam menjalankan roda ekonomi sebuah kota. Sekarang fungsinya sudah tidak terlalu kentara. Bahkan mungkin sekarang hanya bisa ditemukan di sekitar pasar. Sebagai kendaraan bertenaga manusia, cukup diisi bahan bakarnya berupa ponggol atau rames, atau kalau yang biasa sarapan ya bubur petis atawa kupat tahu. Pelumasnya pun bukan oli tetapi teh pait atawa banyu putih yang dibawa dengan botol bekas akuwa.
Mbecak, bisa berarti menggunakan becak. Bisa diartikan numpak becak atau juga mengendarainya. Ngadiman sampai lupa kapan terakhir kali mbecak karna saking lawase. Pun tidak sembarangan orang bisa mbecak. Mbecak disini berarti mengendarai lho. Perlu skil dan tenaga yang tidak semua orang bisa. Sebagai suatu profesi yang cukup nyata, Ngadiman cukup penasaran apakah ada nama khusus bagi pengendara becak, seperti pengendara delman yang disebut Kusir, atau pilot bagi pengemudi pesawat. Sedulur ana sing ngerti?
Persaingan usaha ini tentu melahirkan efek domino ditengah masyarakat, namun Mas Ngadiman percaya dan yakin masih ada orang baik yang mau menggunakan jasa kang becak ini agar tidak terlindas oleh kemajuan teknologi. Mas Ngadiman yakin suatu saat Becak juga akan merambah kedunia teknologi hanya menunggu orang yang ingin memfasilitasinya.
Jadi jangan tunggu lagi kesempatan kamu jika bertemu dengan salah satu kang becak yang ada disekitaran kota Bumiayu, sambut ayunan kakinya dengan hangat karena beliau - beliau ini juga sebagai tulang punggung keluarganya di rumah. Aja pelit-pelit ya sedulur sedoyo monggo ditumpaki becake.
Mang Said panggilan akrab mas Ngadiman buat tukang becak langganan. Mang Said ini sering mangkal didekat sekolahan saya sehingga beliau inilah yang menantarkan saya sampai ke rumah dengan selamat. Nama becak semakin sayup-sayup terdengan dengan adanya jasa ojek online dan murahnya kredit motor yang ditawarkan oleh jasa asuransi ataupun dealer roda dua tersebut.
Becak Standy ning Pasar Bumiayu |
Meskipun masih sering terlihat sliwar-sliwer di jalanan Bumiayu, akan tetapi mungkin sudah semakin jarang orang menggunakan. Para pedagang di pasar salah satunya yang masih menjadi pengguna setia. Keleluasan jumlah muatan dan ongkos angkutnya menjadi alasan utama. Muatan sayuran dan kelapa contohnya, satu kol ( colt) atau pikep ( pick up), paling hanya membutuhkan dua kali balen.
Becak, dulunya salah satu alat transportasi yang lumayan berperan dalam menjalankan roda ekonomi sebuah kota. Sekarang fungsinya sudah tidak terlalu kentara. Bahkan mungkin sekarang hanya bisa ditemukan di sekitar pasar. Sebagai kendaraan bertenaga manusia, cukup diisi bahan bakarnya berupa ponggol atau rames, atau kalau yang biasa sarapan ya bubur petis atawa kupat tahu. Pelumasnya pun bukan oli tetapi teh pait atawa banyu putih yang dibawa dengan botol bekas akuwa.
Mbecak, bisa berarti menggunakan becak. Bisa diartikan numpak becak atau juga mengendarainya. Ngadiman sampai lupa kapan terakhir kali mbecak karna saking lawase. Pun tidak sembarangan orang bisa mbecak. Mbecak disini berarti mengendarai lho. Perlu skil dan tenaga yang tidak semua orang bisa. Sebagai suatu profesi yang cukup nyata, Ngadiman cukup penasaran apakah ada nama khusus bagi pengendara becak, seperti pengendara delman yang disebut Kusir, atau pilot bagi pengemudi pesawat. Sedulur ana sing ngerti?
Persaingan usaha ini tentu melahirkan efek domino ditengah masyarakat, namun Mas Ngadiman percaya dan yakin masih ada orang baik yang mau menggunakan jasa kang becak ini agar tidak terlindas oleh kemajuan teknologi. Mas Ngadiman yakin suatu saat Becak juga akan merambah kedunia teknologi hanya menunggu orang yang ingin memfasilitasinya.
Jadi jangan tunggu lagi kesempatan kamu jika bertemu dengan salah satu kang becak yang ada disekitaran kota Bumiayu, sambut ayunan kakinya dengan hangat karena beliau - beliau ini juga sebagai tulang punggung keluarganya di rumah. Aja pelit-pelit ya sedulur sedoyo monggo ditumpaki becake.
Via
Bumiayu
Posting Komentar