Opini
Paguyangan
Video
Jika Waduk Penjalin disulap menjadi Floating Market
Bandung salah satu kota wanawisata yang menyajikan banyak sekali objek wisata berkelas dan mempunyai konsep trendsetter bagi kota-kota lainnya. Hampir disudut kota Bandung ini menawarkan kesegaran alami yang disulap menjadi wisata yang keren.
Mas ngademin yakin, beberapa konsep yang ada di Kota Kembang ini mampu diadopsi oleh kota kita tercinta Bumiayu dan 5 kecamatan lainnya di Brebes Selatan. Kenapa? Karena kontur geografis Bumiayu dan Brebes Selatan mirip-mirip seperti di Bandung dengan cuaca yang sedang dan malah bisa dingin sekali. Hal inilah yang membuat mas ngademin optimis jika kita mengadopsi teknis wisata di Bandung saya yakin bakalan jadi.
Mari kita balik lagi ke topik Waduk Penjali dirubah menjadi konsep Floating Market. Seperti yang mas ngademin pernah kunjungi, konsep seperti ini sangat unik, dimana semua transaksi harus dilakukan diatas air dan uang transaksinya menggunakan koin khas yang didesign sedemikian rupa.
Pengelola dalam hal ini mungkin sebaiknya PEMDA, harus bekerjasama dengan UMKM setempat dimana ini juga sebagai peluang pengembangan ekonomi daerah. Yang terdaftar di tempat wisata bisa dibagi menjadi kelompok usaha, misalnya beranggotakan 20 ibu-ibu, dimana keduapuluh ibu-ibu ini akan membuat jajanan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan kelompok usaha lainnya. Sehingga akan menyerap banyak sekali masyarakat disekitar Winduaji.
Masyarakat setempat diundang sebagai partner PEMDA, pemda sebagai pengelola memberikan tempat usaha yang sudah didesign bak Floating Market. PEMDA memperoleh retribusi dari tempat usaha dan tentu dari hasil kunjungan. Saya yakin hal seperti ini akan memakmurkan masyarakat setempat.
Warga yang berkontribusi disitu juga wajib menjadi pemilik usaha yang bertanggung jawab atas Maintenance Floating Market. Harus dipungut iuran Maintenance agar tempat usaha tetap terjaga dan terlihat bagus.
PEMDA juga bisa memperoleh pendapatan dari wisata air seperti kereta air, sewa bebek-bebekan air. Dan saya lihat menara pantau juga bisa dijadikan sebagai Flying Fox diatas air. Woooow pasti dramastis sekali bermain Flying Fox diatas air dan mendarat di air. Keren sekali pokoknya dah.
Dan menariknya lagi, di Winduaji ini ada Stasiun Kereta Api yang tentu sebagai penunjang transportasi menuju ke Floating market. Cocok sekali rupanya lokasi ini menjadi suatu yang luar biasa kelak dimasa depan.
Semoga angan-angan mas ngademin dibaca oleh para petinggi dan penguasa di Kabupaten Brebes secara umum. Hehehe... Dan tentu Fans Page Bumiayuku akan siap gencar untuk mempromosikannya secara GRATIS.
Berikut ada video yang bisa anda nikmati, silahkan menikmati keindahan panorama Waduk Penjalin.
Mas ngademin yakin, beberapa konsep yang ada di Kota Kembang ini mampu diadopsi oleh kota kita tercinta Bumiayu dan 5 kecamatan lainnya di Brebes Selatan. Kenapa? Karena kontur geografis Bumiayu dan Brebes Selatan mirip-mirip seperti di Bandung dengan cuaca yang sedang dan malah bisa dingin sekali. Hal inilah yang membuat mas ngademin optimis jika kita mengadopsi teknis wisata di Bandung saya yakin bakalan jadi.
Mas ngademin sendiri beberapa kali main kesana (Bandung) rasanya tidak pernah bosan. Candu wisatanya seperti magnet. Inilah yang harus kita tiru, membuat customer betah dan nyaman seperti dipundakmu dek. Iiihiiiirrrrr.... itikiwir...
Mari kita balik lagi ke topik Waduk Penjali dirubah menjadi konsep Floating Market. Seperti yang mas ngademin pernah kunjungi, konsep seperti ini sangat unik, dimana semua transaksi harus dilakukan diatas air dan uang transaksinya menggunakan koin khas yang didesign sedemikian rupa.
Pengelola dalam hal ini mungkin sebaiknya PEMDA, harus bekerjasama dengan UMKM setempat dimana ini juga sebagai peluang pengembangan ekonomi daerah. Yang terdaftar di tempat wisata bisa dibagi menjadi kelompok usaha, misalnya beranggotakan 20 ibu-ibu, dimana keduapuluh ibu-ibu ini akan membuat jajanan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan kelompok usaha lainnya. Sehingga akan menyerap banyak sekali masyarakat disekitar Winduaji.
Masyarakat setempat diundang sebagai partner PEMDA, pemda sebagai pengelola memberikan tempat usaha yang sudah didesign bak Floating Market. PEMDA memperoleh retribusi dari tempat usaha dan tentu dari hasil kunjungan. Saya yakin hal seperti ini akan memakmurkan masyarakat setempat.
Warga yang berkontribusi disitu juga wajib menjadi pemilik usaha yang bertanggung jawab atas Maintenance Floating Market. Harus dipungut iuran Maintenance agar tempat usaha tetap terjaga dan terlihat bagus.
PEMDA juga bisa memperoleh pendapatan dari wisata air seperti kereta air, sewa bebek-bebekan air. Dan saya lihat menara pantau juga bisa dijadikan sebagai Flying Fox diatas air. Woooow pasti dramastis sekali bermain Flying Fox diatas air dan mendarat di air. Keren sekali pokoknya dah.
Dan menariknya lagi, di Winduaji ini ada Stasiun Kereta Api yang tentu sebagai penunjang transportasi menuju ke Floating market. Cocok sekali rupanya lokasi ini menjadi suatu yang luar biasa kelak dimasa depan.
Semoga angan-angan mas ngademin dibaca oleh para petinggi dan penguasa di Kabupaten Brebes secara umum. Hehehe... Dan tentu Fans Page Bumiayuku akan siap gencar untuk mempromosikannya secara GRATIS.
Via
Opini
Posting Komentar